Sumber : Google.com
Pembelajaran jarak jauh yang tiba-tiba tidak hanya menjadi tantangan kepada guru dan dosen, tetapi menjadi tantangan untuk para pelajar dan orang tua.
Saya merupakan seorang mahasiswa yang menganggap pemerintah tidaklah siap dalam memberlakukan pembelajaran jarak jauh. Meski terlihat menyenangkan, nyatanya banyak hambatan yang dilalui. Salah satu tantangannya adalah besarnya penggunaan kuota dalam pembelajaran jarak jauh ini. Meski diberikannya kuota gratis dari pemerintah sebanyak 30 GB untuk anak sekolah dan 50 GB untuk mahasiswa, namun kuota tersebut sebagian besar hanya bisa mengakses forum pembelajaran.
Keluhan tidak memiliki kuota menjadi salah satu keluhan yang paling banyak dielukan para murid, mahasiswa bahkan orang tua. Padahal pada masa pandemik seperti ini penghasilan orang tua menurun. Apakah pemerintah tidak ada keinginan untuk meringankan beban kami dengan memberikan akses internet gratis tanpa syarat akses?
Memang, Operator seluler di Indonesia juga berlomba-lomba memberikan kuota gratis untuk pelajar, namun hanya berlaku untuk aplikasi e-learning saja. Sama halnya dengan kasus kuota gratis dari pemerintah.
Sementara faktanya sekolah dan kampus banyak menggunakan metode pembelajaran yang mengharuskan membuka aplikasi Youtube dan conference.
Saya sendiri harus menghabiskan kuota 500 mega byte untuk sekali melakukan video conference. Sedangkan dalam satu hari tidak hanya satu mata pelajaran yang berlangsung. Bisa dibayangkan bukan berapa banyak kuota yang akan habis dalam seminggu?
Tidak hanya tantangan kurangnya persediaan kuota, metode pembelajarannya juga tidak efektif. Baru-baru ini, pemerintah memberlakukan belajar di rumah lewat TVRI. Turmiyati, Ibuku mengeluhkan metode ini sangat tidak efektif untuk anak-anak.
Dia mengatakan adik saya tidak bisa memahami dengan mudah karna penjelasannya terlalu cepat. Selain itu, TVRI memberikan penjelasan tanpa membagi materinya. Misalnya, dalam satu waktu dia menjelaskan materi yang masyarakat tidak tahu untuk kelas berapa meteri tersebut.
Awalnya guru sekolah adik saya memberikan tugas dan soal lewat materi dan soal dari TVRI, namun karena hampir semua orang tua mengeluhkan ketidakefektifan metode ini, akhirnya guru-guru tidak jadi memberikan tugas lewat TVRI. Bukankah masih banyak yang harus pemerintah lakukan dalam pemberlakuan pembelajaran jarak jauh ini? Agar tidak lagi ada kekhawatiran dan hambatan untuk tenaga pendidik, pelajar dan orang tua.
Bener banget.. walaupun sudah diberikan kuota untuk belajar.. namun kuota tersebut belum memenuhi kebutuhan dari pelajar dan pengajar itu sendiri untuk melakukan pjj
Bener banget ya ampun. keponakan aku juga gitu
eh tapi 50 GB itu lumayan lohh, setau gua 5 gb nya tuh kuota bebas... ya gak banyak sih emang ngezoom 5 kali juga abis. Tapi lumayan lahh
Sebenernya kita tuh antara siap gak siap gitu gak sih buat pembelajaran jarak jauh kayak gini?
Aku gak masalah dgn kuota. Tetapi kenyamanan sulit ditemukan di rumah. Lebih asik ketemu temen2. Jadi lebih semangat.