Ada satu masa dimana kita takut memasuki genre fotografi jalanan, karena genre ini banyak macamnya, sehingga sering timbul pertanyaan apa bedanya foto jalanan dengan foto human interest? Apakah foto ini termasuk ke dalam foto jalanan?
Sumber: Google.com
Gathot Subroto, seorang fotografer menjelaskan bahwa fotografi jalanan adalah sebuah aliran fotografi dimana pengambilan fotonya terhadap objek bersifat candid dan terdapat di ruang publik. Fotografi jalanan sendiri merupakan fotografi yang marak digandrungi di Indonesia pada 5-6 tahun terakhir ini. Dulu disaat masanya foto menggunakan roll film banyak orang yang masih belum tertarik dengan fotografi jalanan karena harga film relatif mahal, dan menurut mereka foto jalanan bukan sesuatu yang menarik.
Street Photography pertama kali ada di Amerika, Amerika identik dengan perkotaan besar yang banyak jalanannya. Maka itu terciptalah nama Street Photography. Namun bukan berarti fotografi jalanan tidak bisa dilakukan dipedesaan.
Pak Gathot juga berkata untuk tidak takut mencoba mengambil foto dengan tema fotografi jalanan, meskipun bukan ahlinya tidak masalah mencoba. Asal potret dulu boleh, kemudian meningkatkan level secara pelan-pelan dengan belajar teknik fotografi, lalu meningkatkan level lagi dengan merencanakan foto apa yang akan di potret terlebih dahulu. Fotografi jalanan itu berbeda, terkadang karna suatu kebetulan malah menghasilkan foto yang sangat menarik. Jadi tidak perlu takut untuk mencoba.
Fotografi jalanan itu merekam interaksi manusia dengan lingkungannya. Manusia mempunyai banyak hal yang menarik dan unik, contohnya seperti emosi, gestur, gerakannya. Itulah mengapa fotografi jalanan dapat menyampaikan cerita dengan baik, dengan cara memadukan manusia dan lingkungan luar. Hal itu akan memunculkan persepsi orang yang melihat foto itu, persepsi yang sesuai dengan apa yang akan disampaikan oleh fotografer jika berhasil membuat foto yang ‘berbunyi’.
Ada tips nih, untuk kamu yang ingin menghasilkan fotografi jalanan, tapi khawatir dilarang memotret oleh oknum tertentu.
Kita bisa memanfaatkan posisi kita sebagai wisatawan, biasanya wisatawan itu mempunya keleluasaan dibanding warga lokal. Keleluasaan yang di maksud adalah “wisatawan diperbolehkan memotret, tetapi warga lokal dilarang memotret”. Yup, Sering kali begitu.
Jika kamu memang warga lokal, coba bersikap seperti wisatawan, seperti memakai aksesoris-aksesoris wisatawan kemudian menyamar menjadi wisatawan. Jika kamu memotret di daerah Jakarta, jangan terlalu mencolok. Pakai baju yang dapat menutupi kamera, jadi kameramu tidak begitu terlihat sehingga tidak akan terlalu mencolok.
Kehati-hatian itu penting dalam mengambil foto jalanan, banyak hal membahayakan jika tidak hati-hati dalam mengambil foto. Contohnya memotret seseorang dan ternyata orang tersebut adalah preman. Maka dari itu mengenal dan peka terhadap sesuatu itu sangat penting. Jadi, apa kalian tertarik untuk mencoba fotografi jalanan?
Thanks informasinya.. street photography emang gampang gampang susah dilakuinnya sih..
Harus dicoba biar tau nih
Pengen nyoba ngeri jelek fotonya. kalo pake kamera hape tetep di sebut fotografi jalanan kan ya?
Street Photography susah susah gampang,
Nambah wawasan nih, makasih