Sebagai pecinta kucing, tentu sahabat JurnalMuda seringkali merasa was-was kemungkinan kucing kesayangan kamu terkena penyakit yang sulit disembuhkan. Kamu tahu tidak? Penyakit kucing yang sulit disembuhkan itu diantaranya ada Virus distemper dan Virus Calici pada Kucing.
Sumber : wix.com
Dua virus tersebut mampu merusak sistem kekebalan pada tubuh kucing dan membuat kucing yang terjangkit virus distemper dan virus calici ini susah untuk bernapas, diare, muntah-muntah, hingga kejang-kejang. Serem, ya? Maka dari itu sebelum menyembuhkannya kamu perlu mencari tahu dulu gejala dan penyebab virus distemper dan virus calici pada kucing. Kali ini JurnalMuda akan membahas semuanya.
Virus Distemper pada Kucing
Virus distemper biasa disebut dengan feline panleukopenia atau feline parvovirus dalam dunia kedokteran. Penyakit ini merupakan penyakit yang mudah menular juga berbahaya untuk kucing.
Si virus Parvo ini akan merusak organ pencernaan, sistem saraf pusat kucing, dan sistem pernafasan. Ia akan menyebar melalui kontak secara langsung dari kucing yang telah terjangkit virus atau melalui lingkungan kotor oleh cairan tubuh atau pup kucing yang telat terjangkit virus tersebut.
Gejala Distemper pada kucing berupa muntah, dehidrasi, diare, Demam, tidak nafsu makan, mati rasa pada bagian ekor dan kaki belakang, lesu, hingga kejang.
Untuk bisa menghindari virus distemper ini, kucing perlu diberikan vaksinasi secara rutin sejak berumur 6 minggu. Vaksinasi tersebut perlu diulangi setiap tahunnya untuk menjaga kekebalan tubuh kucing terhadap virus distemper. Selain itu, perlu juga menjaga kebersihan tempat tinggal kucing dan memisahkan kucing yang sakit dari kucing yang sehat.
Virus Calici pada Kucing
Virus Calici pada kucing, atau bisa juga kita sebut dengan Feline Calicivirus (FCV) juga merupakan salah satu penyakit mematikan untuk kucing. Virus ini akan menyerang dan merusak sistem pernafasan dan mulut kucing.
Penularan Virus Calici pada kucing hampir mirip dengan cara penularan Virus Distemper. Ia akan menular lewat kontak langsung kucingyang telah terjangkit virus tersebut, lewat air liur kucing yang telat terjangkit, juga jika kamu menyentuh kucing mu padahal kamu sebelumnya telat mengelus kucing yang telah terjangkit tanpa mencuci tangan.
Gejala dari calici virus pada kucing meliputi bersin, radang gusi, sariawan, hidung meler, radang mata, luka pada mata dan mulut, mata belekan, gusi bengkak, demam, nafsu makan hilang, susah bernafas, dan suara serak.
Jadi, jika kamu mendapati kucing kamu mengeluarkan liur berlebihan dengan bau yang tidak enak, tidak nafsu makan, disertai demam. Kamu boleh mencurigai terdapat virus calici pada kucingmu. Segera bawa ke dokter ya.
Virus Calici dikatakan sebagai salah satu virus mematikan sebab ketika kucing terjangkit virus tersebut, lama-lama mulut, gusi, hingga tenggorokannya akan terasa sakit dan sulit untuk menelan makanan atau minuman. Karna itu, kucing akan memilih untuk tidak mau makan atau minum sama sekali. Hal ini lah yang membahayakan nyawa kucing.
Cara menghindari virus calici pada kucing adalah dengan memberikan vaksinasi rutin seja kucingmu berusia 8 minggu. Vaksinasi perlu diulangi secara rutin setiap tahunnya untuk menjaga kekebalan tubuh kucing terhadap virus calici. Kamu juga perlu untuk menjaga kebersihan tempat tinggal kucing.
Memang akan lebih bagus ketika kucing terjangkit virus calici ataupun virus distemper langsung kamu bawa ke dokter. Namun, bagaimana jika kucing sakit ketika dokter hewan sudah tutup? atau dokter hewan terlalu jauh dari rumah?
JurnalMuda akan memberikan tips pertolongan pertama sembuhkan virus distemper dan virus calici pada kucingmu.
1. Jangan Biarkan Kucing Dehidrasi!
Kalian harus menyiapkan suntikan tanpa jarum (Spluit) atau alat bantu lainnya untuk menyuapi kucing kalian minum atau makan. Setiap dua jam sekali berikan minum (air dicampur madu) sebanyak mungkin, karena kucing sedang demam maka peluang dehidrasi akan lebih besar. Madu membantu kucing memulihkan stamina dan melawan virus distemper dan virus calici pada kucingmu.
2. Berikan makanan yang membantu proses penyembuhan.
Banyak jenis makanan khusus pemulihan yang dapat kamu berikan untuk kucingmu, contohnya Royal Canin Recovery. Tekstur dari Royal Canin Recovery yang sangat lembut sangat membantu kucing kamu untuk bisa menelan makanan tanpa perlu terlalu tersiksa. Kamu bisa membeli atau melihat gambar Royal Canin Recovery di sini.
Berikan makan tiap dua jam sekali ya! Tidak perlu banyak yang penting perut anabulmu tidak kosong. Cara ini bisa sangat membantu kucingmu melawan calici virus dan distemper.
3. Berikan Minyak Kelapa Murni
Tahukah kalian bila nutrisi minyak kelapa hampir setara dengan ASI Kucing? Pemberian VCO atau Minyak kelapa murni bisa membantu kucingmu melawan virus-virus calici dan distemper itu! Berikan tiap 3 jam sekali VCO sebanyak 3 ml. Hati-hati ya, karena banyak di jual bebas VCO yang palsu atau kamu bisa membeli VCO yang JurnalMuda rekomendasikan di sini.
4. Berikan Vitamin D2 dan B2
Vitamin D2 untuk membantu penyembuhan virus calici atau distemper dan Vitamin B2 sebagai asupan vitamin agar anabulmu nafsu makan dan cepat sembuh. Berikan Vitamin B2 di pagi hari dan vitamin D2 di sore hari. Kamu bisa mencari vitamin D2 di sini dan Vitamin B2 di sini.
Tips yang diberikan hanya digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kamu tidk bisa membawa kucingmu ke vet. Jika dalam dua hingga tiga hari tidak ada perubahan pada kucingmu. Segera bawa ke vet ya!
Terima kasih infonya, sangat bermanfaat..
Sangat bermanfaat sekali, terima kasih
Makasih ya infonya, sangat bermanfaat untuk pecinta kucing kayak saya
Kenapa gak dari dulu nemu ini artikel huhu, kucingku ada yang mati dulu gara gara calici virus. Dehidrasi gitu. Emang penting banget deh jaga kucing yang sakit biar gak dehidrasi.
Makasih infonya, sangat bermanfaat buat kucing aku