top of page

Andi Irawan Setiadi : Ngerjain buku foto itu udah kayak hobi.

Gambar penulis: Anggita Ayu pratiwiAnggita Ayu pratiwi

Diperbarui: 30 Okt 2022


Sumber foto : sintiaastarina.com


Banyak anak muda yang mempunyai hobi bermanfaat namun, malas dalam menekuni hobinya. Padahal jika membuat hobi menjadi pekerjaan mau sebanyak apapun pekerjaan bisa dijalani dengan suka hati tanpa menimbulkan rasa tertekan. Sama halnya dengan anak muda yang mempunyai hobi desain dan memotret. Mereka bisa menuangkan hobi mereka pada pekerjaan membuat buku foto dan memulai bisnis tersebut.


Mas Andi, pria lulusan desain grafis yang mempunyai galeri buku foto ini mengatakan, ia sendiri belajar membuat buku foto dari fotografi dasar. Karena fotografi dan desain grafis punya banyak kesamaan, sehingga ketika digabungkan menjadi satu maka dapat menghasilkan sebuah rasa tersendiri. Tidak semua desain grafis dapat menggabungkan fotografi dan sebuah desain dalam satu kesatuan. Sekarang banyak orang yang mencoba membuat buku fotografi tapi mungkin mereka tidak punya bekal dalam bidang fotografi sehingga kurang punya kepekaan untuk membuat bukunya.


“Ngerjain buku foto itu udah kayak hobi, kadang emang awalnya malas tapi kalau sudah mulai mengerjakan 10 menit, 20 menit, setengah jam itu akan keterusan sampai kita lupa waktu, tidak terasa sudah berjam-jam ngerjain. Yang membuat kita malas itu lingkungan tapi kalau kita melawan rasa malas itu kita akan seperti masuk ke dunia kita sendiri begitu mengerjakan.” Ujar Mas Andi.


Rata-rata buku foto mas Andi merupakan buku foto dengan target generasi milenial. Menurut Mas Andi buku fotonya masuk ke buku foto milenial. Apa yang Gueari Galeri buat, konteks sekarang, lima sampai sepuluh tahun mendatang masih masuk. Tapi bagaimanapun bentuk buku fotonya, meski kita lihat sepuluh tahun ke depan tetap terlihat menarik untuk dilihat karena dia mengemas buku foto itu pada zamannya.


Tiap Mas Andi menyelesaikan proyek buku fotonya, Mas Andi akan menyarankan kepada kliennya untuk membuat klinik foto sebagai cara mempromosikan buku foto. Awal tahun 2019 Mas Andi membuka klinik foto untuk buku foto yang dibuat di Myanmar.


Mas Andi sudah mendesain 150 lebih buku foto dari tahun 2008. Setahun menghasilkan lebih dari delapan foto. Guegaleri buka dari 2014 Desember, konsep galeri ini sudah ada sejak tahun 2008. Dahulu galeri ini sangat terkenal karena Pasar Santa juga terkenal. Mikirnya maunya galeri yang gede, tapi kapan kalo nurutin mau. Jadi bikin galeri dari yang kecil dulu 2x2 meter lalu semakin luas.


”Yang paling penting adalah menemukan apa yang lu suka dan lu gak bosen ngelakuinnya.”

7 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Wah, Begini Rasanya Kuliah di Prodi Jurnalistik!

[Anggita Ayu Pratiwi] Suka penasaran gak sih, gimana rasanya jadi mahasiswa jurnalistik? Apa aktifitasnya sehari-hari jadi reporter...

Berlanjut ke Produksi

Setelah sukses menyelesaikan finalisasi 100 naskah, Politeknik Negeri Jakarta kembali di gaet oleh Direktorat kursus dan Pelatihan Dirjen...

7 Comments


Muhammad Syaikhan
Muhammad Syaikhan
Oct 29, 2020

Kerenn.. sangatt inspiratif

Like

Yuli Nurlaili Amar
Yuli Nurlaili Amar
Oct 29, 2020

Kalimat terakhirnya bener banget

Like

dwicahyo
Oct 29, 2020

Dia buka pelatihan bikin buku foto gak ya?

Like

Alfina Nur Hayati
Alfina Nur Hayati
Oct 29, 2020

Inspiratif banget!!

Like

fajar ramadhan
fajar ramadhan
Oct 29, 2020

Keren!! Keep going

Like
bottom of page